Selasa, 07 Februari 2023

si Besar yang Pemberani

Mengawali dimulainya kembali tulisan di blog ini, kayanya lebih asik kalo menceritakan seseorang ini terlebih dahulu. Seseorang yang aku temui dengan amat sangat tidak sengaja, waktu itu aku lagi ada di suatu titik terendah dalam hidup, jiakh, serius dah, kalo diingat emang tahun itu benar-benar jadi pemukul terhebat buat mentalku sih, mungkin karena udah benar-benar capek ya, setelah setahun sebelumnya berusaha keras buat berdiri, tapi yah namanya juga manusia ya bund, pasti ada masanya dia tersungkur juga. singkat cerita aku ketemu sama cowok manis ini secara amat sangat tidak terduga, ya pokoknya bener-bener nggak terduga lah xD. Lah buktinya aja kami akhirnya LDR Jakarta-Sidoarjo. secara tampilan dia emang bener-bener kaya preman yang biasa narikin duit pedagang di kaki lima, tapi hatinya benar-benar selembut kapas, permen kapas lebih tepatnya, saking lembutnya sampai bisa larut dalam air. xD Kenapa aku sebut dia besar dan pemberai? ya, karena emang dia pemberani sih, orangnya optimis sekali dalam menjalankan sesuatu (yaaa walaupun kadang juga ngeluh ditengah-tengah sih), dan berani banget dalam memutuskan sesuatu (itu hal yang bagus sebenernya, tapi kadang u butuh opini kedua juga yank!). ditengah gempuran tekanan dari saudara dan orangtua, dia tetap berusaha berdiri tegak meskipun kadang nangis, tapi dikit doang, gapapa yang penting ngga pernah patah semangat ^^ orang paling sabar SEDUNIANYA AIDA. dia kalo ngomong lembuuuuuuuut banget, walau sebenernya dia bisa lebih lembut lagi sih bahkan kadang suka baby talk yang kadang bikin aku geli soalnyaaa yaaaa gimana yaaaaaa, aku ngga bisa banget liat orang manja manja banget kaya aneh bgt tauk???? (maaf ya maul) xD Banyak oran yang terheran-heran, "kenapa sik u mau mauan dah LDR sama dia?" "emang u ngga curiga apa dia disana bakal selingkuh??" dan lain sebagainya. kalo soal ceriga dia selingkuh atau engga sih, yaaaaaaaaaa jelas pernah lah, tapi ngga sering, soalnya dia kan cayang aku. LAH kalo masalah aku kok mau aja LDR sama dia.... ya gimana donk??? namanya juga dah sayang???? ya siapa juga yang ngga sayang sama anak baik hati kaya Maul??? i call him Maul soalnya cute aja gitu HAHAHAHAHA. sebenarnya dia itu adalah tipikal cowo-cowo idaman warga tiktok yang suka ngefoto dan ngevideoin aku secara candid (yang tentu saja hasilnya naudzubillah :) ), yang suka tiba=tiba mengirimkan makanan atau minuman, yang rela menempuh perjalanan jauh demi bisa pacaran, banyak dah pokoknya. he's the best boyfriend i've ever had sih. tapi namanya manusia memang tidak pernah punya rasa syukur ya, aku masih sering banget menyakiti perasaannya lewat omelanku yang mengerikan, anw semenjak aku umur 20an aku jadi super duper tempramental dan emotional unstable and it's getting worse selama beberapa tahun kebelakang. untuk itu, Jays Maul, maafin aku ya buat semua muanya, dan terimakasih banyakn karena selaaaaaaaaaalu tinggal meskipun kelakuanku yang melebihi reog. aku beneran ngga bisa dan nggak mampu buat ngomong langsung how much i love you, but i know you know, dan aku beneran minta maaf banget ngga pernah bisa memberikan perasaan yang seperti terlihat menyayangimu. jiakh, ribet amat bahasanya, tapi kamu tau lah maksudnya apa :) semoga kita bisa segera bersama terus selamanya. Aamin. :)

8/2/2023

JIAKH. UDAH LAMA BANGET NIY NGGA NULIS BLOG.
rasanya kaya ketemu temen lama, terharu banget hikseu.
apalagi baca-bacain post lamaku yang random abiez, tapi iri dah sama aku yang dulu kok bisa yak hidupnya absurd abis hahaha.
sekarang umurku sudah mau 27, wah, ga kerasa ya?
mungkin kalo blog ini bisa ngomong pasti dia bilang gini "eh, anak Setan! kemane aje lu?!??? dateng dateng udah tua aja lo. gimana kehidupan lo??? apakah sesuai dengan yang lo inginkan???? kalo nggak sih, gapapa. that's life, tidak semua berjalan seperti apa yang lo mau. harusnya sih lo paham betul soal itu, karena lo udah pernah merasakan hal itu bahkan dari kecil"
jiah, bijak amat. ga yakin sih, kan blog ini isinya jenaka dan kyut seperti aku, jiakh.
aku harap sih ngga ada halayak umum yang lagi searching google dan tetiba nyasar di blog ini ya. wakakaka. kecuali aku emang sengaja menunjukkannya pada oranglain.
lah ngapain ditunjukin? ya, soalnya jujur dulu ini blog isinya random dan cukup menghibur sih, siapa tau yang baca bisa merasa terhibur (??) memang pede betul saya.
dulu aku nulis blog karena merasa banyak hal absurd dalam hidup, sekarang aku nulis blog untuk terapi diri dari kehidupan menuju dewasa yang kadang bikin depresi.
yuk, semangat, semoga aida yang dulu bisa balik perlahan-lahan.
cao!

Rabu, 28 Maret 2018

bintang.

oh, hi. sudah lama sekali aku ngga nge-post.
dan sekarang ingin nge-post karena seseorang membuat aku ingat gimana menyenangkannya nulis di blog ini.
dan sebagai pembuka atas hibernasi panjang, aku persembahkan cerpen (kau tau pasti cerpen ini agak aneh tapi ya sudahlah) yang aku tulis beberapa bulan lalu. saat aku mulai dapat lagi inspirasi dan menemukan jalan menulis lagi.
ok?!            



          Namanya Bintang. Seperti namanya, dia adalah seorang yang bersinar terang dalam kegelapan.Menyinari langitku dengan sejuta pesonanya. Singkatnya, aku jatuh hati pada Bintang.
                Bintang punya segalanya, tapi ia tetap membumi. Tampan, pintar, baik hati, cekatan, seorang pekerja keras. Dan hal yang paling kusukai dari bintang adalah, sepasang matanya yang selalu bersinar indah dari balik bingkai kacamata. Ribuan kupu kupu serasa terbang menari didalam perutku saat melihatnya membetulkan letak kacamata yang melorot dengan buku jarinya.  Sedangkan aku, Gendhis. Seorang gadis jawa tulen, itulah sebabnya aku diberi nama Gendhis dan aku tidak menyukainya. Berkulit sawo matang dengan rambut keriting yang selalu berantakan. Aku benci dengan rambutku yang lebih mirip singa ini, namun Bintang bilang rambutku adalah hal terindah yang ia lihat. Aku selalu tersipu bila mengingat jemarinya memainkan tiap helai rambutku. Ah, Bintang selalu punya cara untuk membuatku tersipu. Bahkan pada saat aku sedang kesal padanya.
“kenapa sih kamu nggak suka di panggil Gendhis?, Gendhis kan artinya gula, manis. Sesuai dengan orangnya”
Dan sejak itu, aku jadi menyukai namaku sendiri. Gendhis.
                Sayap sayap harapan tumbuh seiring berjalannya waktu. Rasaku semakin tak terkendali. Aku jatuh cinta pada Bintang, bahkan dari segala sudut yang oranglain tak ketahui. Sampai tiba tiba Bintang, mengakui bahwa ia jatuh cinta pada sahabatku sendiri, Bulan. Dadaku terasa begitu sesak, ingin rasanya aku mengumpat. Memaki Bulan yang beberapa kali bertemu, berhasil merebut cahaya Bintang dariku. Namun bukan salah Bulan, tapi Bintang sendiri yang memberikan cahayanya.
“Bintang, aku suka kamu”
Bintang menghentikan langkahnya, lalu menatap wajahku lekat lekat.
“sejak kapan?”
“sejak pertama kita bertemu”
“lalu kenapa baru bilang sekarang?”
aku tertunduk, tak mampu melihat wajahnya.
“Bulan kemarin nyatain perasaannya ke aku”
Hening, kami sama sama diam. pikiranku meledak ledak.
“udah lah Bi, aku Cuma mau bilang aja kok. Jangan dipikirkan dalam dalam, sekarang kamu fokus aja sama Bulan”
“aku ngga mau nyakitin kamu, Dis”
“engga Bintang, kamu ngga pernah nyakitin aku.”
Mungkin ini memang waktunya bangun dari mimpi untuk menggapai bintang.
“Dis, aku…”
“Bi, aku tau kamu jatuh cinta sama Bulan. Jangan ragu lagi ya”
                Hatiku pilu, cahaya jingga senja yang selalu ku suka mendadak menjadi tak semenarik biasanya.
Dalam gelap malam aku melihatmu, bintang yang bersinar begitu terang.
Ingin ku gapai dan ku bawa pulang.
Dan jadikan milikku yang paling kusayang.
“Dis?” suara lembut ibu membuyarkan lamunan. “kamu nggak papa?”
Aku mengusap kedua kelopak mataku yang basah tanpa aku sadari.
“gapapa bu, cuma sedikit gelisah aja”
“Gelisah kenapa?, sini cerita sama ibu” ujar ibu sambil mendekat untuk duduk disebelahku.
“Bu, aku lagi suka sama seseorang tapi sekaligus patah hati”
Ibu tersenyum dan membelai lembut rambutku. “nduk, cinta yang kamu rasakan sekarang ini justru cinta yang lengkap. Karena kamu bahagia dan luka pada saat yang sama”
Ibu menghela nafas panjang. “Dis. Bahagia yang didapat dari luka itu jauh lebih berharga daripada bahagia setelah melukai orang lain”
                Aku berbaring menatap langit kamar sembari memikirkan perkataan ibu sore tadi. Tak lama handphone ku berdering nyaring. Ada notifikasi dari social media yang bertuliskan bahwa Bulan mengunggah sebuah  foto, ku buka notifikasi itu dan menemukan potret Bulan dan Bintang yang sedang bersama dalam suasana romantis, dengan senyum yang begitu bahagia. Air mataku meleleh, membanjiri pelupuk mata. Namun batu es dalam hatiku mencair, meleleh bersama derasnya air mata. Anehnya,  Aku merasa lega.
Ya, tak apa sayang.
Patahkan saja sayapku, agar aku tak lagi dapat terbang,
Agar aku tak lagi mencoba terbang ke langit.

Untuk menggapai kamu, sang bintang.

Jumat, 26 Agustus 2016

habis nemu cerpen jaman sd.



Cerpen ini dibuat 8 tahun yang lalu, ini harta karun. Saat-saat dimana gue masih alay-alaynya nulis dan lebay banget nulisnya. Wk, tapi harus gue akui tulisan-tulisan gue yang dulu jauh lebih sesuatu.
Ku persembahkan padamu, cerpen lamaku dengan sedikit perubahan;
Sekolah Ku Berhantu
                Setelah UNAS selesai berlangsung, SD Lestari mengadakan persami di sekolah untuk kenang-kenangan terakhir mereka di SD. Tentu saja semua murid kelas 6 sangat senang, karena jarang-jarang persami bareng sama teman seangkatan. Acara persami itu adalah acara perpisahan sebelum rekreasi. Seperti persami pada umumnya, ada acara api unggun. Semua murid sangat senang. Tetapi malam itu, ada sebuah peristiwa yang tidak pernah bisa mereka lupakan.
                Pukul 12.00 tepat jerit malam dimulai. SaFaRi (Sari, Farah, Insan) kebagian uji nyali di lapangan belakang sekolah. D’NiMelCa (Dewanty, Nia, Melisa dan Caca)kebagian di Aula, sedangkan PAZ (Putri, Adit, Zhafira) kebagian di dalam kelas 6D. Sementara itu diluar sekolah….
                Rupanya setan-setan telah berkumpul, ketua dari setan-setan itu adalah kepala buntung. Setelah bermusyawarah, akhirnya mereka menentukan tugas masing-masing untuk mencari tumbal. Dan sebagai langkah awal, Kepala Buntung menyamar menjadi tukang nasi goreng.
                Di pos satpam, satpam sekolah yang berjumlah dua orang. Bernama pak Prapto dan Pak Fadhillah sedang berjaga-jaga. Karena lapar, Pak Prato pun ijin membeli nasi goreng. Lalu, Pak Prapto memanggil tukang nasi goreng yang tak lain adalah hantu kepala buntung. Pak Prapto yang tak tahu, tentu membeli. Lalu ia membelikan Pak Fadhillah nasi goreng. “kasihan pak Fadhillah, pasti lapar” , ujarnya dalam hati.
                Beberapa menit berlalu, pak prapto yang merasa bosan karena nasi gorengnya nggak jadi-jadi mulai mengajak tukang NasGor itu mengobrol.
“gimana pak jualannya hari ini?, laris?”
Tukang NasGor itu menganguk.
“udah lama pak jualan nasi gorengnya?”
Tukang NasGor menggeleng
“sejak kapan bapak jualannya?”
Tukang NasGor itu lalu berhenti dari kegiatan memasaknya dan menatap Pak Prapto dalam-dalam.
“sejak saya mencari tumbal”
Lalu kepala buntung mencabut kepalanya,darahnya muncrat ke baju seragam Prapto yang putih. Lalu kepala bunting itu mendekat, Pak Prapto yang ketakutan tak dapat menggerakkan badannya sedikitpun. Lalu dengan sadis, kepala bunting itu menarik kepala Pak Prapto hingga putus. Pak Prapto pun mati seketika.
                Di aula, D’NiMelCa masih santai-santai. Namun, ketika mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tiba-tiba Dewanty melihat kuntilanak, itu benar-benar setan asli. Reflex Dewanty ketakutan, dan lapor kepada teman temannya.
“Alah.., paling-paling itu Cuma guru”
“iya, penakut banget sih kamu!?”
Melisa dan Nia gak percaya.
Tak lama kemudian, Ella darah. Pertama ia kira hanya air yang entah jatuh darimana, tapi lama-lama darah itu menetes di hidung Ella, ia kaget. Dan lapor pada Cha-cha, Cha-cha mengamati dan mencium darah itu , bau amis. Cha-cha langsung percaya dan bergidik ngeri. Lalu mereka memberitahu teman-temannya.
“gaes, aku kejatuhan darah nih!”, kata Ella
“masa sih? Darahnya siapa?”, ujar Dewanty cuek
“gatau…”
“udah deh jangan boong, bikin takut aja”, ujar Melisa kesal
“tapi emang bener, baunya aja amis”, Cha-cha akhirnya angkat bicara.
Melisa dan Dewanty yang tak percaya malah mengabaikan ucapan Ella dan Cha-cha. Sampai akhirnya…darah berjatuhan dari atap. Mereka bersama-sama berteriak sambil berlari. Kuntilanak itu tertawa dengan centil.
                Di dalam kelas, Putri, Adit, Zhafira lumayan tegang. Tiba-tiba ada suara tertawa cekikikan. Mereka kaget, dan tiba-tiba keluar banyak hantu. Kuntilanak, sundel bolong, pocong dan….kepala buntung!. Mereka ketakutan karena semua yang ada disitu keluar melewati tembok dan berjalan ngawang yang berarti mereka memang hantu sungguhan!. Mereka berteriak meminta tolong , tetapi tak ada yang mendengar. Ketika mereka hendak keluar kelas, ternyata pintunya terkunci. Mereka memukul-mukul pintu dengan ketakutan, sedangkan hantu-hantu itu semakin mendekat…
                Di lapangan, Farah lagi tidur dengan nyenyak walupun tidur beralaskan tikar. Sedangkan Insan dan Sari sedang asik memainkan handphonnenya. Tiba-tiba Sari ingin ke kamar mandi, ia mengajak Farah, dan Farah menolak menyuruhnya untuk pergi bersama Insan. Tetapi Insan juga menolaknya. lalu sambil ngomel-ngomel, Sari pergi ke kamar mandi sendiri. Setelah buang air kecil, saat ia akan kembali ke lapangan tiba-tiba muncul genderuwo. Sari ketakutan dan berlari tanpa arah. Lalu…”bruk”. Sari bertabrakan dengan ketua kelas 6A, Arif.
“kamu kenapa?” Tanya Arif sambil menuntun Sari untuk berdiri.
“aku tadi liat genderuwo!, sekarang sudah dimulai!! Sekarang sudah…”
“sudah apa?, kamu ngomong apa sih?”
“pokoknya kita harus keluar dari sini sekarang juga, aku harus cari teman-temanku yang lain”
Lalu mereka berdua mencari teman-teman mereka yang lain.
                Pada saat mereka berjalan menuju ke lapangan, mereka bertemu dengan teman-teman sekelas Sari. Salah satunya ada Ocan, ketua Kelas Sari.
“can, sekarang sudah dimulai!”
“dimulai apanya?”
“yang dulu dibilang Pak Bon”
“kamu percaya?”
“beneran!”
Ocan langsung panik, sedangakan teman-teman yang lain kebingungan dengan pembicaraan Sari dan ocan.
                Tak lama D’NiMelCa bertabrakan dengan mereka. Lalu mereka semuanya pada Ocan. Ocan semakin panik.
“sekarang kita semua harus keluar dari sini” ucap Ocan tegas.
“oke. Tapi aku harus jemput Insan sama Farah dulu. Mereka…”
“Sariiiiiiiiiii, darimana aja sih. Kamu lupa jalan balik?” teriak Insan dari kejauhan.
Sari menghela nafas panjang. “ayo keluar”
Mereka lalu berlari menuju gerbang sekolah, namun terdengar suara gedoran pintu disertai teriakan dari dalam kelas 6D. mereka segera menuju kelas yang pintunya tertutup rapat itu.
“hei, siapa didalam?” teriak Farah
“pintunya ga bisa dibuka” teriak Putri dengan suara serak
 “itu suara Putri” ujar Ocan. “put ini Ocan. Kita gabisa buka pintunya”
“iya aku tau Caaaan, mereka ada dimana-mana, tolong keluarin kita dari sini” ujar Putri putus asa.
“kamu dorong pintunya dari dalam” ujar Ocan
Lalu bersama-sama mereka menarik pintu dengan sekuat tenaga. Dan untunglah pintu itu langsung terbuka.
                Lalu mereka menuju gerbang sekolah, disana mereka bertemu dengan anak-anak kelas 6 yang lain berlari keluar gerbang sekolah. Mereka miris melihat darah berceceran dimana-mana, bau amis pun menyengat.
                Tak Lama kemudian, guru agama mereka datang dan membimbing mereka untuk bersama membaca doa. Setelah itu, setan-setan itu pergi. Dan yang terlihat hanya mayat Pak Prapto dan pemilik sekolahan beserta keluarganya.
                Setelah setahun kemudian, Insan, Farah , Dan Sari datang ke sd untuk halal bihalal dengan guru-guru.  Mereka bertemu dengan teman sekelas mereka yang lain, saat mereka sedang asik mengobrol di kantin, bernostalgia..
“sar, kamu belum cerita soal malam itu.” Kata Insan tiba-tiba
“malam itu?”
“oh, jangan bilang kamu mau bahas soal malam mengerikan itu lagi San. Aku udah hampir lupa loh” Farah bergidik ngeri.
“kamu ngga penasaran sama apa yang dimaksud Sari dan ocan?”
Sari menghela nafas pendek. “jadi, kalian beneran mau tau?”
Insan menganguk dengan semangat.
“oi, boleh gabung?” potong Fifin tiba-tiba sambil membawa segelas minuman.
“boleh.” Ucap Sari sambil meneguk minuman yang dibawa Fifin.
“oh, ayolah Sar. Kita nggak punya banyak waktu.”
Sari terkekeh.
“jadi san. Ternyata, pemilik tanah sekolahan ini dulu pernah punya perjanjian sama hantu-hantu itu”
Fifin tersedak es yang dia minum. Farah melotot, Insan kaget.
“serius Sar? Pesugihan? Kok bisa? Trus guru-guru tau nggak? Trus…”
“san…san… kalem…. Aku certain semuanya deh. Tapi kalian diem dulu. Oke?”
Insan, Farah dan Fifin berpandangan. Mereka lalu menganguk.
“jadi itu jam 3 sore. Waktu aku sama Ocan masih belum dijemput. Kita berdua bantu Bu Sum yang lagi sibuk beresin kelas buat dipake UNAS besok. Nah, waktu itu ada bangku yang kelebihan. Aku ada inisiatif buat balikin bangku itu ke gudang, tapi Bu sum ngelarang dan bilang kalo Pak Bon aja yang ngembalikan sendiri ke gudang. Tapi karena aku sama Ocan sok-sokan mau jadi anak rajin, jadi kita tetep bersikeras buat balikin bangku itu ke gudang. Pas di gudang, sebenernya sih awalnya nggak ada apa-apa, sampai tiba tiba  ada angin besar lewat dan ada secarik kertas lusuh yang jatuh. Aku dan ocan yang penasaran akhirnya ngambil kertas itu. Kertas itu kosong, ngga ada tulisan apapun. Tapi tiba tiba darah merembes keluar dari kertas itu, dan saat yang bersamaan juga muncul Pak Bon.”
“tunggu, tunggu. Pak Bon yang meninggal sehari setelah UNAS itu?”
Sari menganguk. “waktu itu Pak Bon nyeritain kisah kelamnya pemilik sekolah ini. Ternyata, beberapa tahun yang lalu, secara turun temurun keluarga pemilik sekolah punya pesugihan. Pesugihan tokonya gitu, dan hantu-hantu itu minta tumbal setiap malam jumat tanggal 13.”
“dan kemarin waktu persami, itu tepat tanggal 13?” akhirnya Fifin angkat bicara
Sari menganguk.
“trus hal-hal kaya gitu bakal keulang terus dong?” Farah gantian yang kepo
“Pak Bon bilang, perjanjian bakal putus kalo keluarga pemilik yang ngurus tanah ini meninggal. Karna itu sama aja dengan ngebebasin hantu-hantu itu dari tali pesugihannya.”
Fifin udah mulai pusing.
“trus kenapa Pak Bon bisa tau soal pesugihan itu?” Tanya Insan.
“karna Pak Bon dulu pernah jadi salah satu saksi hidup yang ngeliat hantu-hantu itu ngambil tumbal karyawan toko”
Farah bergidik ngeri.
well, that’s all sodari-sodari. Aku kebelet pipis, ada yang mau ikut?”
Farah, Insan dan Finska kompak menggeleng.
                Setelah buang air kecil, Sari bercermin di cermin belakang pintu. Saat sedang asik-asiknya bercermin, tiba-tiba muncul sehantu kuntilanak yang mengedip-ngedipkan matanya dengan centil. Sari kaget dan ketakutan, tapi ia malah mengeluarkan handphone.
“update dulu ah”
Lalu Sari selfie bersama kuntilanak itu.
The End.

Sabtu, 05 September 2015

cuma pingin bikin aja.

ini bukan sebuah puisi.
hanya sebuah curahan hati.
dan lagi ini cuma sekedar mimpi.

barangkali kita bertemu di kemudian hari.
bersapa dibawah langit yang sama
bersenda gurau di tempat yang sama.
tertawa karena hal yang sama.

barangkali saat itu kau mulai menyadari.
tatapan ku ini berbeda, lebih hangat lebih dalam
sehangat pelukan ibu yang selalu kau dapatkan dirumah.
sehangat cahaya matahari yang membelaimu ketika terbangun.

barangkali saat itu kau ijinkan aku untuk masuk ke duniamu.
dunia yang gelap, dingin, dan penuh lika liku.
menjadikan ku penerangmu, penghangatmu dan penuntun arahmu.

barangkali saat itu kau mulai menggenggam tanganku.
menggenggam hatiku.
merasakan debar jantungku
merasakan cinta yang sama seperti ku.

barangkali...........

Minggu, 02 Agustus 2015

toyib

hola kanca muda!
maafin adek yang terlalu larut dalam tugas tugas sehingga menjauh dari dunia perbloggeran ini.
((perbloggeran))

anyway. happy eid mubarak. maapin ane telat. yha kan mending terlambat daripada tidak sama sekali.

nah kali ini aku bakalan mengenalkan kalian pada toyib.
kucing asrama.
sebenernya dia ini betina.
tapi kenapa aku memberinya nama toyib? kenapa bisa ada kucing di asrama?
akan segera saya jelaskan.

jadi gini, pada awalnya aku gak menyadari kehadiran si toyib ini selama beberapa minggu awal di asrama. sampai pada akhirnya, pada suatu siang yang panas. aku sama temen ku yang satu kelas lagi pada makan di ruang makan, dan pas lagi enak enaknya makan. tiba tiba ada sesuatu halus yang melintasi kaki ku.
aku kaget dong.
loncat dikit gitu di kursi.
tapi nggak separah temen aku,wiji.
dia langsung angkat kaki dari lantai, lalu jongkok di meja makan.
untung meja makannya dari kayu.
"ngapain ji?"
"kucing! hiii hiiii usiren reek usireeeen" teriak wiji dengan suaranya yang melengking.
lalu dengan sigap temenku yang lan *serius aku lupa siapa, soalnya kejadiannya udah lama banget* mengusirnya dengan memberi makan ke luar.

itu adalah kali pertama aku bertemu toyib.

aku pikir dia cuma kucing tetangga yang main ke asrama biar dapet cemilan.

ternyata lebih dari itu. toyib adalah penghuni tetap asrama.

semenjak kejadian itu, aku jadi sering sekali melihat kehadiran toyib. baik waktu makan pagi, siang, bahkan malam.
si toyib ini, selalu stay di area ruang makan - tempat ngambil makanan dan tempat untuk makan.

oke, biar kamu nggak bingung, aku jelaskan sedikit :
jadi di asrama, ruang ambil makan itu dipisah dengan ruang makan.

nah, si toyib ini nakal juga sih. sampe bunda asrama - yang jagain asrama -kesal. karena kadang makanan banyak yang kurang gara gara di ambil sama si toyib. dan akhirnya, pintu ruang ambil makan pasi di tutup.
dan toyib akhirnya nungguin di luar macam anak yang abis pulang dugem, di kunciin ama emaknya.
udah gitu, dimanapun toyib berada, kalo ada anak yang ambil makanan, pasti toyib langsung muncul tanpa disadari. hiii pokoknya insting toyib benar benar sangar.

nah yang paling nyebelin. toyib ini bakalan ngikutin kita kalo habis ambil makanan, pas kita makan. dia juga pasti langsung duduk dengan tampang sok-sok imut gitu dibawah meja, sambil me-ngeong ngeong manja.
kalo gak di kasih, dia bakalan menggunakan ekor berbulunya untuk menyentuh kaki yang lagi bersandar manja di bawah meja.

oh ya, si toyib ini selalu hamil. entah kapan bikinnya.
tapi tiap kali aku melihat kehadirannya. perutnya pasti membuncit.
dan itu selama satu tahun.
bayangin aja.

nggak, bukan karena toyib nggak ngelahirin-ngelahirin anaknya. tapi kelihatannya dia hypersex.
bayangin aja deh. waktu MOS, dia dalam keadaan perut buncit. trus waktu mau pkk dia juga perut buncit. trus waktu uts perut dia uga buncit, trus kemarin....perutnya buncit juga.
yang aku heran.....INI SIAPA PELAKUNYA?!!!!
dan dari situ, aku menamainya toyib.
bu toyib. karena nama suaminya mas toyib. seperti tradisi indonesia yang menggunakan nama suami sebagai nama panggilan istri di sosial.
dan bang toyib ini,tak pernah terlihat batang ekornya.
sungguh tragis.
bahkan pada saat kelahiran keempat anaknya, bang toyib tidak ada kabarnya sama sekali.
sungguh kasihan.

yha. aku cuma bisa berharap semoga bang toyib cepat pulang.
mengingat istrinya yang hamil keempat.
ngomong ngomong, aku cuma tau anaknya si toyib ini empat doang. yang lainnya gatau. mungkin dia ngelahirin di tempat lain, takut sewaktu waktu bang toyib datang dan tau kalo selama ini istrinya jablay dan mengandung anak orang lain.

udah segitu aja.

mau ngasih bonus foto toyib. tapi toyib sudah menghilang dari asrama. mungkin lagi nyamperin anak-anaknya di tempat lain.

Sabtu, 07 Maret 2015

i'm back!!! i'm back!!!

wuah blog ini menyedihkan sekali!!!
udah lama banget nggak nulis, tapi sebenernya tangan aku mah gatel pingin nulis-ngetik-nulis-ngetik. keliatannya emang tiada hari tanpa menulis deh, menulis apapun itu.
tapi karena sekarang udah jadi anak kuliahan *aduh gak kerasa banget udah gede sekarang :')* dan tinggal di asrama yang nggak ber-wifi (tapi kampus ada wifi kok), jadilah aku tidak menghiraukan blog ini.
jadi anak kuliahan itu....yah susah susah gampang lah, apalagi sangat susah kalo kamu masuk di jurusan yang salah. nah loh, nyindir diri sendiri hahaha.
tapi aku akan mengaktifkan blogger ini, oke ini akan dimulai dari sekarang. setidaknya seminggu sekali bakal ada post baru, dan bakal aku coba untuk ngisi post yang bisa berguna untuk yang membaca. tapi kayanya bakal susah karena post yang aku isi kebanyakan cerita pribadi absurd ku. jadi..................
sampai bertemu di post selanjutnya :*